Cerita Amplop Yang Tak Biasa

21.24Dasep Purnama


Ketika aku SMA, aku tidak berfikir bagaimana keadaan orangtuaku, yang aku mau hanyalah uang mengalir tepat waktu karena aku harus jajan dan membayar biaya asramaku, kadang aku mengirimkan pesan ke orang tuaku, aku  bak manusia tidak tau diuntung selalu mengatakannya dengan lantang tanpa ada saringan terlebih dahulu. Sakit mungkin yang orangtuaku rasakan, menangis mungkin karena aku beralasan tidak memiliki uang sepeserpun, padahal pihak asrama memberikan makan yang terjamin. Sampai suatu saat ayah datang dengan raut muka yang begitu muram, tapi aku tidak terlalu memperhatikan itu, aku hanya ingin uang saku terpenuhi, itu saja.

Tapi ada yang aneh ketika amplop yang ayah berikan begitu tebal, pikirku mungkin ada uang lebih, yang syukur kalau begitu, artinya aku bisa membeli baju mengikuti trend orang-orang yang berada di asrama itu, tapi aku begitu lesu ternyata yang ada di amplop itu bukan hanya uang saku bulananku tetapi juga ada surat.

Lantas aku membukanya, karena tidak biasanya ibu seperti itu, biasanya hanya pesan yang disampaikan lewat lisan kepada ayah ketika berkunjung ke asrama, tapi ini lebih dari sekedar itu.

Dalam suratnya ibu meminta maaf kepadaku telah telat mengirimkan uang bulananku, beliau menyesal tentu saja, lalu ibu meminta memakluminya karena keadaan sulit waktu itu, ayah sudah jarang berjualan, hanya membantu ibu berjualan di rumah. Tentu untuk memebuhi kebutuhan di rumah saja masih kurang, apalagi harus menyisihkan aku yang nekad melanjutkan SMA meski waktu itu ibu meminta untuk menundanya.

Setelah membaca surat itu, aku seperti mendapatkan sesuatu yang besar, aku mungkin terlalu banyak bergaul dengan mereka yang memang memiliki ekonomi yang lebih baik, aku terlalu tinggi, ah aku begitu salah,
surat itu bagiku bak sebagai warisan, karena sepanjang hidupku ibu tidak pernah menulis seperti itu, beliau bahkan terkesan keras untuk menulis surat itu, kini surat itu aku simpan, selalu kubawa setiapku melangkah, menguatkan aku setiap kali aku menemukan kesulitan hidup, berharga, sangat berharga dari sekedar harta duniawi yang biasanya orangtua wariskan.

Terima kasih ibu karyamu lebih indah dari penyair-penyair terkenal itu, Luar biasa
Semoga kali ini engkau berada tenang di sisi Allah Swt 

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Flickr Images

Formulir Kontak